Mengikuti Kelanjutan Petualangan Detektif Muda Memecahkan Misteri di Enola Holmes 2

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
"She likes causing trouble, doesn't she? It's as if she was molded that way." (Edith)

Halo, apa kabar?

Enola Holmes 2
pict: cnet(dot)com

Nggak lengkap rasanya untuk tak menuliskan ulasan Enola Holmes 2 di blog ini, teringat dulu pengalaman menonton Enola Holmes 1 begitu menyenangkan. Tak terasa sudah berselang dua tahun dan film keduanya rilis tahun ini tepatnya 4 November lalu. Sudah antusias sejak trailernya dimunculkan, saya tak ingin menunda-nunda lagi menontonnya.

Enola Holmes 2 Bercerita Tentang

Enola Holmes Detective Agency
cr: Enola Holmes 2 trailer, Netflix (YouTube)


Film Enola Holmes 2 ini merupakan kelanjutan perjalanan dari sosok detektif muda perempuan yaitu Enola Holmes (Millie Bobby Brown). Film ini diadaptasi dari buku young-adult berjudul The Enola Holmes Mysteries karya Nancy Springer. Cerita Enola Holmes sendiri memang ditunjukan sebagai adik dari detektif Sherlock Holmes, karena pengarang Nancy Springer terinspirasi dari karya orisinil dari Sherlock Holmes yaitu Sir Arthur Conan Doyle.

Perlu diketahui bahwa versi Doyle, tokoh Enola ini tidak ada. Adapun tokoh adik dari Sherlock merupakan Eurus, dan memiliki karakter yang sangat berbeda dengan Enola. Untuk yang bertanya-tanya apakah diperbolehkan membuat cerita baru pada dunia Sherlock Holmes, hal tersebut karena hak cipta Sherlock Holmes sebelum tahun 1923 sudah diumumkan menjadi milik publik (di UK) oleh Conan Doyle Estate. Sedangkan yang masih memiliki hak cipta merupakan versi 10 cerita terakhir yaitu 1923-1927. Untuk itulah bukan hanya versi Nancy Springer, beberapa pertunjukan versi adaptasi mengenai Sherlock Holmes di layar sudah banyak.

Sinopsis Enola Holmes 2
cr: Enola Holmes 2 trailer, Netflix (YouTube)


Kembali lagi ke Enola Holmes 2, setelah memecahkan misteri pertama (ada di film pertama) saat mencari ibunya yang menghilang dan berurusan dengan Lord Tewkesburry, Enola akhirnya membuka agensi detektif untuk pencarian orang hilang. Latarnya pada waktu itu adalah era Victorian tepatnya tahun 1885 di mana status sebagai perempuan ini memang belum menemui kesetaraan gender atau masih menjadi kelas dua, jadi otomatis perjalanannya tak mulus. 

"You can't control Enola Holmes. She's a force of nature, a law unto herself." (Edith)

Selain menghadapi masalah statusnya sebagai perempuan dalam usia muda dan orang yang datang ke kantornya ini biasanya meragukan, Enola juga mendapati tantangan di mana ia masih akan selalu berada di bayang-bayang kakaknya. Untuk itulah mengapa Enola begitu ambisius ingin menjadi detektif yang terkenal dan dapat sejajar dengan nama kakaknya.

Kasus Sherlock Holmes di Enola Holmes
cr: Enola Holmes 2 trailer, Netflix (YouTube)

Enola baru akan menutup kantor agensi dan mengemas barang-barang ketika seorang gadis cilik bernama Bessie Chapman meminta tolong perihal hilangnya sang kakak, Sarah Chapman. Enola kemudian dengan semangat menuju tempat tinggal Bessie dan menyelidiki kemungkinan kejadian sebelum Sarah Chapman menghilang dari kamarnya.

Bessie dan Sarah sendiri merupakan pekerja di sebuah pabrik korek api, untuk melanjutkan investigasinya maka Enola mengikuti Bessie untuk berpura-pura bekerja di sini. Petualangan mulai dari sini dan menemukan hal bahwa kemungkinan Sarah ini menghilang sekaligus membawa sesuatu yang berharga dari pabrik tersebut.

Enola Holmes and Sherlock Holmes
credit: Netflix

Di tengah pencarian si Sarah ini, Enola bertemu dengan sang Kakak. Sherlock sendiri juga sedang menyelidiki kasus mengenai penggelapan dana dan korupsi yang terhitung sulit untuk dipecahkan, beda dari kasus-kasus sebelumnya yang keberhasilannya selalu menjadi headline di koran. Kemudian baru diketahui kalauternyata kasus sang Kakak dan Enola ini saling berhubungan. Inilah yang menjadi pembeda di Enola Holmes 2 dan Enola Holmes 1 karena dua Holmes ini jadi saling bekerja sama, Enola sendiri juga dibantu oleh Lord Tewkesbury yang juga akhirnya membantu proses pemecahan jadi lebih cepat terungkap.

Ada Perbedaan di Enola Holmes 1 dan Enola Holmes 2

Dari sisi karakter, Enola Holmes 2 kembali menghadirkan karakter yang ada di Enola Holmes 1, yaitu Sherlock Holmes (Henry Cavill), Lord Tewkesbury (Louis Partridge), Eudoria Holmes (Helena Bonham Carter), Edith (Susie Wokoma), dan Lestrade (Adeel Akhtar). Sedangkan karakter yang sebelumnya ada di Enola Holmes 1 yaitu Mycroft Holmes (Sam Claffin) tak dihadirkan di sini.

Enola Holmes Family - Sherlock, Enola, Eudoria, Mycroft

Kemudian kalau dari segi alur juga mengalami peningkatan dan puas menontonnya. Selepas menonton film ini sampai habis tuh memang intensinya kasus Enola dan Sherlock akan jauh lebih cepat jika dikerjakan tidak sendiri-sendiri. Beda dengan Enola Holmes 1 yang selain dari Enolanya sendiri yang menginginkan mencari ibunya yang hilang, di versi yang pertama ini memang masih sebagai perkenalan.

Di Enola Holmes 2 ini saya mulai terbiasa dengan penuturan Enola dengan berinteraksi ke penonton atau biasa disebut sebagai breaking the 4th wall. Dulu awalnya masih aneh, namun mungkin karena saya telah nonton series Marvel WanVis dan SheHulk jadi nggak berasa ganjal lagi.

Enola ini sebenarnya digambarkan tidak ingin mengikuti standar society dalam artian jiwanya bebas dan seorang petualang. Sudah disebutkan juga melalui film pertamanya kalau Enola menolak masuk finishing school. Kendati memiliki semangat yang membara, Enola juga mengalami struggle pada keputusan hidupnya itu. Meskipun demikian, tetap dibawakan dengan cheerful, naif, namun juga berani. Jadi kesan dalam film ini terasa fun aja untuk dinikmati.

Kejutan Kehadiran Karakter di Enola Holmes 2

Nonton Enola Holmes 2 ini nggak cuma diajak menebak-nebak apa motif dan cara-cara pelaku sebelum dikuak oleh duo Holmes ini namun juga dikejutkan oleh karakter familiar dalam cerita Sherlock Holmes original. Cerita Enola Holmes kan memang fokusnya ke Enola ya, jadi begitu muncul lumayan membuat terkejut dan mengucap "whoah". Yakin banget kalau ditonton di bioskop pasti serentak terkejut bersama dengan penonton lainnya.

Meskipun demikian, kehadiran karakter ini ditampilkan dengan smooth dan tidak mencuri sorotan dari karakter-karakter utamanya. Oh iya, selain kehadiran kejutan karakter ini, ada satu karakter yang diambil dari karakter nyata kemudian dijadikan inspirasi alur di film ini. Jujur amazed karena berasa jadi belajar sejarah tipis-tipis, jadi inget Mencuri Raden Saleh dah.

Sorotan Pesan yang Disampaikan dalam Enola Holmes 2

Pabrik Korek Api Enola Holmes
cr: Enola Holmes 2 trailer, Netflix (YouTube)


Beda dengan versi pertamanya, tak banyak kutipan yang dapat saya ambil di Enola Holmes 2 kecuali satu dan menjadi sorotan. Kutipan ini sendiri sudah disebutkan dalam trailernya dan diucapkan oleh sang Ibu, Eudoria Holmes yakni:

"You will do very well on your own, Enola. But with others, you could be magnificent... Find your allies, work with them, and you will become more of who you are." (Eudoria Holmes)

Dari kutipan ini semacam menjadi antitesis dengan karakter-karakter independen dan rebel yang biasanya selalu dilalui sendirian. Menyiratkan bahwa untuk mencari apapun dalam hidup tak perlu dilalui sendirian, tak perlu juga untuk meminta bantuan seperti yang juga dikatakan oleh karakter Edith. Memang bekerja sendiri terkadang memberi kepuasan, namun jika berbicara mengenai kecepatan dan membuka hal-hal baru biasanya akan lebih cepat jika bersama-sama atau bergabung.

"Nasihat" bagi Enola ini sendiri sebenarnya adalah kompilasi dari pengalaman-pengalaman orang terdekatnya, terutama dari Eudoria dan juga kakanya Sherlock. Mungkin semacam memberikan "wejangan" bahwa tak perlu melalui pengalaman serupa dalam kesunyian yang dijalani sendiri.

Bagian Favorit dari Enola Holmes 2

Enola Holmes dan Lord Tewkesbury Dancing
credit: Netflix

Sebenernya karena latarnya Eropa di masa Victorian ini sudah menarik bagi saya, enak aja melihat pakaian, kendaraan, motif-motif yang vintage, dan bangunan-bangunan yang khas. Kemudian ditambah pula karakter Sherlock dan Enola ketika team-up memecahkan teka-teki yang rumit dan berlapis. Favorit yang lainnya pas bagian pesta dansa sih, bukan dansa sama siapanya ya tapi pas ditunjukin perihal aturan-aturan dan cara-caranya. 

Enola Holmes 2 ini kalau tayang versi layar lebar bioskop pasti bakal puas banget nontonnya. Selain dari segi wardrobe, penggambaran suasana latar, sampai pemecahan kasus-kasus. Buat yang rindu dengan iringan musik latar Wild Child dari Daniel Pemberton ini bakal senang karena bertemu kembali, bahkan dengan versi yang lebih asyik didengarkan. Tapi kalau versi Enola Holmes 2 ini judulnya jadi Enola Holmes (One Flame To Start a Fire). Paling nggak enaknya kalau versi nonton di bioskop adalah nggak bisa dipause atau putar ulang untuk melihat detail karena ada beberapa adegan yang cukup cepat. 

Film ini cocok buat teman-teman yang suka sama latar suasana Eropa di masa lalu karena terlihat serba vintage, cocok juga untuk yang menyukai film dengan tema women empowerment, serta bagi yang menyukai pemecahan teka-teki dari sebuah kasus. Enola Holmes 2 bisa ditonton di Netflix dan bisa menjadi rekomendasi pilihan tontonan di akhir pekan nanti.
***

12 komentar

  1. Aku baru nonton Enola Holmes yg pertama.
    Baguuusss dan quirky gt ya ceritanya.
    Suka dgn semangat women empowering nyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yesh dan dibawakan dengan menyenangkan sekali

      Hapus
  2. Menarik banget, jadi teringat detektif conan edogawa yang kartun itu.

    BalasHapus
  3. Ini jenis film yang akan saya tonton berkali-kali karena saya suka setting Eropa di masa lalu ketika perempuan masih belajar untuk berani ke publik. Dan selalu ada 1-2 perempuan pemberani yang mendobrak keadaannya.
    Btw, baru tahu mengapa banyak versi Sherlock Holmes ternyata karena sudah milik publik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Film ini cocok banget kalau begitu hihi.

      Yups, gara2 Enola Holmes ini saya jg baru tahu

      Hapus
  4. Betul, aku juga termasuk penyuka film dengan setting jadul. Ini akan membawa kita pada kehidupan tatanan sosial yang klasik, tanpa ada sentuhan teknologi.
    Kisah detektif begini memang bikin adiksi yaa... Rasanya penasaran bagaimana Enola bisa mengungkapkan setiap kasus yang hadir kepadanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneeer :D gatau ya seneng gt ngeliat belum ada internet dan produk teknologi, jadi melihat jaman yang bener2 berbeda.

      Hihi iya Teh Len, awalnya kumenebak-nebak tapi lama-lama mengikuti ajah, biar filmnya sendiri yg ngereveal misteri di baliknya. XD

      Hapus
  5. Wah aku belum nonton yang kedua. Yg pertama mayan lhaa.
    Eh tapi di luar tayangannya sebenarnya aku masih bingung Enola Holmes tu kalau di novelnya jahat atau emang baik ma kakak2nya ya? Soalnya pernah ada yg bilang dia tuh culas gtu. Ternyata kalau di serial2 dia jg gakkalah pinter sama kakaknya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg kedua ni lebih seruuu!

      Oh kalau Enola ini protagonis sih, soalnya bukan diambil dari original adiknya Sherlock Holmes. Kalau di cerita utama yang asli namanya Eurus, nah dia ini jg sama-sama pinter kaya abang-abangnya tp malah cenderung psikopat gt saking pinternya, digambarkannya tanpa empati juga.

      Hapus
  6. Dari ulasannya aku jadi pingin nonton juga nih umi. Apalagi settingannya era victorian gitu. Aku suka banget. Dimulai dari enola 1 atau kalau langsung enola 2 bakalan missed ceritanya ga sih??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari cerita sih bisa saja paham tanpa mengikuti film yang pertama, paling kurang pahamnya sama karakter-karakternya yg ada dari film pertama (bisa search Google dulu untuk opsi dan lebih singkat)

      Hapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.