Now, where to begin? My mother named me Enola, which, backwards, spells “alone.”

Sejak kemunculan trailer pada Agustus lalu, saya tahu bahwa saya akan excited nonton Enola Holmes. Film ini tipe film tahunan yang memuaskan untuk ditonton di bioskop. Sayangnya sih memang tahun ini ditunda dulu ngerasain ke bioskop, terakhir nonton tuh pas Maret. Kapan ya kira-kira bisa nonton dan nggak pakai masker lagi? Hahaha.

Review Film Enola Holmes

Well, untuk review film ini akan singkat dan nggak terlalu mendetail sih karena murni menonton buat senang-senang saja. Untuk saya yang berusia 20s, menonton Enola Holmes seperti sejenak melupakan hidup beserta kekhawatiran-kekhawatirannya. Apa pasalnya? Soalnya sih seperti dibawa ke masa-masa 2014-2016 di mana lagi puncak-puncaknya film yang diangkat dari novel fiksi. Eh iya nggak sih itu tahun-tahunnya dan hypenya lagi kerasa banget? Mungkin saja secara personal kala itu saya masih menjadi siswa-mahasiswa awal, jadi nggak terlalu banyak mikirin hidup dan lainnya. Hahaha.

Saya menonton Enola Holmes secara biasa saja, maksudnya tak mengulik terlebih dahulu bagaimana cerita Enola Holmes—bahkan saya baru tahu kalau Sherlock Holmes punya adik. Back then, film ini pleasing banget dan cocok sekali ditonton remaja awal. Soalnya aura Millie Bobby Brown sebagai Enola Holmes menurut saya pas; antusiasnya, keberaniannya, kekuatannya. Seakan abis nonton Enola ini tuh, kamu jadi seakan mendapat suntikan keberanian untuk mengambil keputusan-keputusan dalam hidup.

Filmnya juga cocok untuk anak-anak pre-remaja sih karena aman nggak ada adegan 18+ misalnya kissing. Jadi memang murni petualangan anak perempuan 16 tahun mencari ibunya yang menghilang dengan misterius saja yang dalam perjalanannya nggak lurus sesuai yang diharapkan. Oh iya, mungkin beberapa pemain di sini jadi mengingatkan ke film lain misal Helena Bonham Carter yang jadi Ibu Enola (Eudoria Holmes) dan Fiona Shaw yang mengingatkan kita akan film Harry Potter. Kemudian beberapa juga menyebutkan ‘Sam Claffin-Finnick Odair’nya The Hunger Games sebagai Mycroft Holmes, namun kalau melihat Sam di sini saya lebih teringat peran dia sebagai Captain Stanhope di film Journey’s End sih alias sama-sama pemarah, hihi.

Kutipan Favorit di Film Enola Holmes

Jika saja Enola Holmes ini ditayangkan di bioskop, sudah pasti saya bakal nonton dua kali seperti film Little Women. Karena pengucapannya yang cepat sekali dengan aksen British, tentu saja sudah pasti nonton kedua untuk melihat detail. Untungnya sekarang nonton jadi bisa diskip-skip sih hihi.

Baca juga: Review Reply 1988

Film yang tayang di Netflix, 23 September lalu ini (wah berarti saya nontonnya udah agak lama dong. Haha) juga punya quotes atau kata-kata favorit. Beberapa akan saya tulis di sini, ya:

“There will come a time when you must make a hard choice. And, in that moment, you will discover what mettle you truly have, and what you’re prepared to risk, for what matters. Your move, Enola.” — Eudoria Holmes

“Try to be excited, not disappointed at the possibilities of something new.” – Eudoria Holmes

“There are two paths you can take, Enola. Yours... or the path others choose for you.” – Eudoria Holmes

“Sometimes you must dangle your feet in the water to attract the sharks.” – Sherlock Holmes

“Fact don’t distract from hope.” – Enola Holmes

“You have to make some noise if you want to be heard.” – Eudoria Holmes/Mother

“My life is my own, and the future is up to us.” – Enola Holmes

“You’re being emotional. It’s understandable, but unnecessary.”— Sherlock Holmes

"Politics doesn’t interest you because you have no interest in changing a world that suits you so well." – Edith

Lalu, bagian mana yang menjadi favoritmu di film Enola Holmes?