Sudah cukup lama tidak membahas mengenai kesan dan pengalaman akan pemakaian pribadi dari produk-produk perangkat teknologi ini, nah berhubung sekarang udah ada bahannya maka udah waktunya review lagi.

Bintang utama yang akan diulas kali ini adalah produk ponsel pintar yaitu Redmi Note 11 versi 4G. Nggak ada alasan atau niat tertentu mengapa memilih beli atau menggunakan produk ini karena Alhamdulillah merupakan hadiah lomba blog 2019 lalu. Yesh betul, baru dikirimkan sekarang karena waktu pengumuman 2020 terkena kendala pandemi jadi tertunda. Namun pada akhirnya saya bersyukur karena pas datang, pas saya sudah membathin bahwa saya perlu smartphone anyar. Pun pada awalnya hadiah tercantum berupa Redmi Note 9, alih-alih dikirimkan dalam versi tersebut ternyata diupgrade menjadi Redmi Note 11. Barangkali ini bentuk buah nikmat dari sebuah penantian, hahaha.

Saya mendapat warna yang saya inginkan yaitu Graphite Gray untuk Redmi Note 11 4G ini, padahal waktu dikirimkan secara random. Ternyata menyenangkan ya kebetulan ini, selain terasa spesial karena diperoleh dari hasil ngeblog.

Kesan pertama saat unboxing adalah tidak adanya earphone, jadi hanya ada unit, charger, buku manual, lembaran garansi, dan juga softcase transparan. Kayanya sekarang memang sudah tidak dilengkapi earphone ya untuk pembelian smartphone ini? CMIIW ya. Hal ini tentu saja berbeda jika dibandingkan di tahun-tahun ke belakang di mana kelengkapannya pasti ada tiga yaitu unit, charger, dan juga earphone original dari produknya. Namun bagi saya tak masalah sih karena masih punya earphone terdahulu.

Anyway, series dari Redmi Note 11 ini sendiri ada 4 ya yaitu Redmi Note 11, Redmi Note 11s, Redmi Note 11 Pro, dan Redmi Note 11 Pro 5G. Sedangkan yang akan saya ulas di sini merupakan Redmi Note 11 atau biasa juga disebut Redmi Note 11 4G untuk memudahkan. Berikut terlampir spesifikasi dari Redmi Note 11.

Warna: Graphite Gray

Model: 2201117TY

Dimensi: Berat 179 g, Tinggi 159,87 mm, Lebar 73,87 mm, Tebal 8.09 mm

Sistem Operasi: MIUI 13 Android 11

Prosesor: Snapdragon® 680

RAM: 6 GB+128 GB

Kamera Belakang: 50MP (wide), 8 MP (ultra-wide), 2 MP (kamera makro), 2 MP (sensor depth)

Kamera Depan: 13 MP

Baterai: Li-Pro 5000 mAh, 33W fast-charging

Layar: DotDisplay AMOLED FHD+ 6,43", sunlight display

Konektivitas: USB Type C. NFC, Bluetooth 5.0, Wi-Fi, hotspot

Waktu Rilis: Februari 2022

Harga: Mulai Rp2.499.000

Saya menggunakan Redmi Note 11 ini sejak 24 Juni lalu, jadi sudah terhitung 4 bulan pemakaian. Kemudian untuk ulasan nanti tentu saja diambil dari pandangan personal ya, dengan tambahan juga perbandingan dari sisi fitur dari smartphone yang saya gunakan sebelumnya yaitu vivo Y17/ vivo 1902.

Dari segi dimensi ini enak dan ringan untuk digenggam, ukurannya juga tipis kalau tanpa softcase jadi nggak terasa tebal. Hanya saja riskan kan ya kalau jatuh jadi harus dilindungi dengan softcase, nah kadang softcase ini yang bikin volumenya tambah berat. Kemudian kalau sedang dalam area yang sinyalnya susah, akan lebih mudah menangkap jaringan kalau tanpa softcase atau kontak langsung dengan tangan, jadi harus dibuka terlebih dahulu. Kendala ini saya siasati dengan menggunakan thin hardcase agar tetap nyaman digunakan dan juga terlindungi.

Dari sisi layar, lumayan oke lah dan teras lapang untuk penggunaan sehari-hari. Bisa diaktifkan juga untuk mode baca, atau dark-mode jika sedang dalam bioskop maupun malam hari. Kendalanya sih paling warna jadi agak sedikit berbeda jika dipasangi dengan screen protector versi blue-light filer. Mungkin akan lebih enak jika menggunakan yang clear saja. Sedangkan jika yang menggunakan matte (anti gores, anti minyak) maka tampilan akan lebih gelap jadi saya tak menyarankan menggunakan itu.

Keunggulan dari Redmi Note 11 ini menyediakan banyak pilihan untuk custom tampilan di dalam menu pengaturan atau settings. Ada dari tema, pengaturan tampilan notifikasi (bisa pilih versi MIUI atau Android lama), always on display, dan menu shortcut yang tak bisa saya dapatkan maupun gunakan di smartphone sebelumnya (Android 9.0). 

Dari sisi tema juga banyak yang bagus-bagus dan bisa didapatkan dengan gratis. Senang menemukan tema dengan tampilan ikon aplikasi yang minimalis dengan sudut lengkung.

Pada awal penggunaan, baterai Redmi Note 11 ini awet untuk digunakan seharian bahkan tanpa perlu isi ulang lagi. Makin ke sini sih penggunaan standar aja, sehari bisa charging satu atau dua kali. Memang sih perihal awet tidaknya baterai ini tergantung penggunaan. Saya sendiri cukup banyak membuka aplikasi dalam keseharian jadi ya tetap saja lumayan boros (((cry))).

Ada juga pengaruh dari area atau tempat tinggal jika menggunakan data sebagai koneksi sehari-hari. Jika sinyalnya sedang susah karena efek hujan atau sedang di jangkauan yang jauh dari pusat, lumayan akan menguras daya baterai lebih cepat. Jika begini saya biasanya menonaktifkan fitur location agar daya baterai lebih lama. Jika menggunakan Wi-Fi ini akan lebih awet untuk bateri.

Kemudian kalau menggunakan Always on Display juga akan dengan cepat menguras baterai. Mengaktifkan fitur ini memang jadi keren sih tampilan lockscreennya, ala-ala smartwatch gitu namun saya sarankan lebih baik tak usah mengaktifkannya saja. 

Oh iya untuk kabel charger dari Redmi Note 11 ini adalah USB Type C, jadi nggak perlu bolak-balik ngepasin portnya ya alias bolak balik bisa.

Yang dinanti-nanti! Memang butuh hasil tangkapan yang oke untuk gambar-gambar pendukung di tulisan blog maupun ya kepuasan pribadi juga jika hasil unggahan akan oke. Untuk kamera belakang ya tentu saja lebih bagus dari pada smartphone saya sebelumnya, namun untuk dari segi jernih atau bagus tidaknya masih masuk standar.  Untuk dari segi resolusi sudah cukup tinggi, jadi kalau diperbesar tak langsung terasa blurnya. Saya coba install dan gunakan Google Camera juga tak terlalu berbeda jauh, jadi cukuplah kamera bawaan dari Redmi Note 11 ini.

Untuk fitur kamera sudah ada versi tangkapan normal, diperbesar (2x), maupun dari jarak yang lebih jauh (0.6x) yang tinggal klik saja tanpa harus manual. Namun untuk versi 0.6x-nya hasil tangkapannya kadang tidak presisi, berarti memang cara ambil gambarnya yang perlu diatur kembali. Sedangkan untuk 2x kalau obyeknya masih dekat nggak terlalu blur, namun kalau cukup jauh terasa blurnya.

Kamera Redmi Note 11 ini menurut saya akan lebih maksimal untuk menangkap foto-foto jika pencahayaan sekitar sedang bagus, jadi misal buat piknik, hangout, nongkrong di coffee shop, main ke alam pas lagi cerah bisa dapat foto-foto bagus. Namun kalau sudah low light kualitasnya jadi menurun, termasuk kalau mendung jadi warna lebih gelap dari aslinya. Begitu pula jika di versi indoor yang cahayanya tak mendukung, masih kurang untuk hal ini. 

Beberapa contoh tangkapan layar dapat dilihat di bawah ini, namun sudah dikompres ya agar loading postingan ini tidak berat, namun semoga tetap bisa memberikan gambarannya yesh:

Lanjut ke kamera depan, yah nggak banyak komentar karena dengan 13MP masih so-so dan lagi-lagi bergantung pada cahaya. Yang saya suka adalah hasilnya bukan hasil "kamera jahat", jadi ditampilkan seada-adanya meski jika dibandingkan dengan kamera belakang memang kurang jernih.

Yah karena di smartphone saya sebelumnya nggak ada ginian dan nggak tahu apakah di Android sudah umum maka; ini termasuk kelebihan. Jadi memudahkan bukan hanya dari pengelompokan tanggal, namun juga tangkapan layarnya dari mana. Ya memang bisa sih dicek dan ketahuan dari gambarnya, namun kalau sudah ada keterangannya gini jadi lebih memudahkan. Soalnya memang kalau album screenshot suka nyampur gitu kan.

Sebenernya ini bare minimum, namun ketika tahu bahwa ada versi smartphone yang nggak support menampilkan format teks dalam versi tebal, miring, dan dicoret ini maka dimasukanlah dalam kategori aman. Akhirnya setelah sekian lama tak bisa melihat teks versi lebih tebal, bisa berjumpa kembali di Redmi Note 11 ini.

Nah, saatnya nyari-nyari kekurangan hahaha. Nggak dong, tentu setiap pemakaian apapun itu ada bagian enak dan nggak enaknya. Bagi saya sendiri, kekurangan dari Redmi Note 11 ini yaitu:

Kalau kata versi Nadin Amizah mah, kuuu sudah tahuu dari awal kalau produk Xiaomi ini artinya akan bertemu dengan iklan di setiap penggunaan fitur tertentu. Maka yang pertama-tama saya lakukan ketiga menyalakan Redmi Note 11 ini selain migrasi data WhatsApp adalah mengatur agar pop up iklan-iklan ini nggak muncul. Kemudian jadi terkejut setelah mengikuti tutorialnya kalau ternyata banyak, lebih dari 3 tempat. Super amazing, bahkan kalau habis muter video atau di menu wallpaper aja ada.

Meskipun agak repot pada awalnya, untunglah ada pilihan bisa diatur dan juga permanen, jadi nggak muncul-muncul lagi dan aktivitas juga jadi tak terganggu. Memanglah, semua kendala bisa dicari solusinya~

Jaaakh ini yang paling bikin culture-shock, istilah ini kalau dipakai gawai gimana sih? Gadget-shock? Smartphone-shock? Itu lah ya intinya kaget karena awal udah berekspetasi kalau bakal ada fitur bawaan split screen, tapi ternyata nggak ada. Sebenernya memang masih bisa diakalin sih dengan download aplikasi, namun penggunaanya tentu saja nggak praktis. Soalnya nih split-screen itu enak banget kalau digunain bersamaan, misal pas ngeYouTube sambil buka Twitter.

Sebenarnya awalnya saya nggak tahu hal ini sampai kebetulan nemu twit yang ngomongin kalau ambil video dengan produk Xiaomi dan diunggah maka hasilnya suka jadi mozaik. Hal tersebut tak terlalu saya pedulikan sampai akhirnya mengalami sendiri dan memang valid. Dapat dicek direels berikut di bagian bebek menyeberang, padahal sudah direkam menggunakan high-res juga. Mana reels tuh nggak bisa diedit potongan videonya kan yaa hahaha. 

In my honest opinion, ikon loading di Redmi ini lumayan annoying. Jadi jika membuka menu di aplikasi tertentu dan saat loading otomatis akan muncul ikon loading. Biasanya ikon tunggu ini akan berputar jadi saya juga bisa mengira-ngira dan menunggu sampai tampil halaman selanjutnya. Hanya saja di Redmi Note 11 ini ikonnya tidak bergerak atau statis, pun kadang harus tutup tab aplikasi dulu kemudian baru kembali ke aplikasi untuk melihat kalau loading sudah selesai. Bagian tak menyenangkannya di sini karena kesan loading ini bukan sedang memproses melainkan seperti ngelag, seringkali terjadi akhirnya ngelag juga. Jadi kan tak bisa membedakan mana yang harus ditunggu dan mana yang harus force close terlebih dahulu.

Ini terjadi ketika pertama kali mengaktifkan smartphone ini, setelah menuntaskan iklan-iklan yang ada maka saya mengecek koneksi internet di laptop dengan tethering. Sekian lama mencoba tak kunjung berhasil terkoneksi, saya kira ada masalah pada laptop namun dicoba dengan smartphone lain tak ada masalah.

Ternyata masalahnya ada pada di pengaturan, yang biasanya tak saya temukan ketika mengaktifkan smartphone sebelum ini. Jadi untuk mengatasi Redmi Note 11 yang tak dapat tethering ke laptop ini adalah dengan mengganti pengaturan melalui Set up portable hotspot - Pilih Select AP Band - Ganti dari 2.4 GHz ke 5.0 GHz. Setelah mengganti ke versi 5.0 GHz inilah baru dapat tersambung lancar. Jadi bagi yang mengalami masalah serupa, dapat dicoba untuk masalah tethering pada Redmi Note 11 ini.

Nah kira-kira itu ya ulasan Redmi Note 11 sejauh ini, nanti kalau ada tambahan selama penggunaan akan saya tambahkan juga di sini. Sejauh ini saya senang dan puas-puas aja sih menggunakannya, Bismillah semoga awet dan mendatangkan banyak rezeki melalui gawai ini hihihi. Adakah yang menggunakan Redmi series ini juga?

****