Dear mahasiswa baru,
Selamat atas keberhasilan kalian memasuki dunia kampus. Selamat datang, selamat berbahagia. Saya tak akan memberi semacam arahan-arahan seperti mahasiswa harus selalu visioner, mahasiswa selalu jadi penyetus perubahan, mahasiswa selalu jadi penggerak dan hal-hal lain yang mungkin terlalu dapat memenuhi ruang dalam otak kalian. Karena makin diamanahi umur, manusia akan semakin kehilangan kebebasannya nyahaha. Namun selaku kakak tingkat kalian, ada beberapa hal yang mungkin akan kalian temui juga dan bagaimana seharusnya segala hal tersebut dipersiapkan secara matang.
Selamat atas keberhasilan kalian memasuki dunia kampus. Selamat datang, selamat berbahagia. Saya tak akan memberi semacam arahan-arahan seperti mahasiswa harus selalu visioner, mahasiswa selalu jadi penyetus perubahan, mahasiswa selalu jadi penggerak dan hal-hal lain yang mungkin terlalu dapat memenuhi ruang dalam otak kalian. Karena makin diamanahi umur, manusia akan semakin kehilangan kebebasannya nyahaha. Namun selaku kakak tingkat kalian, ada beberapa hal yang mungkin akan kalian temui juga dan bagaimana seharusnya segala hal tersebut dipersiapkan secara matang.
Rumit. Namun saya akan tetap
mencoba, anggap saja sebuah wejangan yang
bisa menjadi catatan agar tak menyesal karena melewati banyak hal.
Mari dimulai dari hal yang
sederhana. Awal semester kalian akan disibukkan dengan euforia kegiatan kampus
yang membuat kalian penasaran. Dimulai dari mengenal kegiatan perkuliahan di
kelas, proyek-proyek dengan dosen, proposal-proposal kegiatan dan akademik,
organisasi hingga komunitas. Memang, kuliah adalah saatnya seorang anak manusia
buat mandiri, belajar networking, dan
bagaimana biar nggak tenggelam atau kalah dengan ego diri sendiri atau malah
potensinya nggak bisa dieskpresiin. Wah keliatan bingung ya? Gini aja deh, saya
mau nyoba kasih arahan tentang perkuliahan dimulai dari awal kuliah hingga
menuju akhir semester kuliah ini. Cie, semester tua.
Awal Semester
Awal semester adalah titik
penting untuk melesat ke semester-semester berikutnya. Jangan pernah mencoba malas pada semester awal, rajinin dateng ke
kelas-kelas, catat poin-poin penting dari dosen udah cukup nggak perlu nyatet
semuanya.Jangan biasakan bolos karena itu candu
dan akan jadi kebiasaan buruk,
rajinin dateng ke seminar-seminar
multidisiplin ilmu, rencanakan pengelolaan
keuangan, dan rencanakan jadwal-jadwal hari esok jangan hanya dilist dalam kertas namun target apa saja
yang harus dicapai. Serius, semester awal ini bisa jadi pemicu semangat
nantinya jika mengalami kejenuhan di semester-semester akhir, bisa jadi
kenangan yang membuat kita “wah, dulu
saya bisa begini begitu lho, mau ngulang lagi ah kayanya asyik dong.” At the
end of the story, rajinin bikin catatan buat evaluasi dan dokumentasi
pribadi. Percayalah, materi-materi kuliah semester awal masih enak untuk
diikuti jadi jalani dengan benar-benar menikmati. Siapa tahu bisa kepilih jadi
mahasiswa berprestasi, networkingnya
lumayan banget!
Terus, jangan gengsi buat belajar
banyak hal. Bergabung dengan banyak ahli atau orang-orang dari multidisiplin
ilmu, rajin cari profil orang-orang yang bisa suskses di bidangnya serta
karakteristiknya, mulai bikin akun Linked In untuk memperluas jaringan
profesional. Ingat untuk produktif bukan
sibuk.
Baca juga: Berada di Jurusan Sastra Inggris.
Pertengahan Semester
Lagi aktif-aktifnya jadi anak
organisasi bukan cuma jadi anggota yang ikut-ikutan tapi ngehandle acara dan jadi mulai jadi
peran-peran penting. Hal itu bagus karena bisa belajar banyak seperti public speaking, menghargai perbedaan,
menurunkan ego sendiri, dan makin menggali potensi yang masih terkubur atau
belum maksimal show upnya. Pada masa
ini juga materi kuliah mulai sedikit padat, dan harus bisa nyeimbangin antara
kepentingan organisasi/komunitas dan kuliah atau bahkan mungkin bisnis. Pada
masa-masa semester tiga juga mulai kepo-kepo
ke proposal-proposal kegiatan mahasiswa, kewirausahaan, essay-essay atau artikel ilmiah. Cari
targetnya sekalian ke ranah akademisi universitas, nasional, dan lain-lain
jangan yang ecek-ecek. Manfaatnya banyak bisa buat nambah hard&softskill juga nilai tambah untuk CV!
Terus semester 4 nih biar kalian
lebih loncat dari yang lain, mulailah baca-baca pedoman skripsi, contoh-contoh
skripsi di perpustakaan, dan perdalam ilmu-ilmu atau isu-isu yang kalian
minati. Mulai dari yang ringan-ringan aja kaya main medsos. Fungsinya? Mantap
banget biar tugas akhir terbiasa sistematis, paham arah-arahnya, dan lebih
mudah milih data-data yang penting. Remember!
Jadilah mahasiswa yang unik dan punya identitas diri sendiri. Kalau mau
lulus cepat, harus mau berusaha lebih
keras dan lebih rajin. Karena memang benar, sukses versi kalian datangnya dari
diri sendiri dahulu sebelum mengembangkan networking.
Baca juga: UKM Universitas atau Fakultas?
Semester lima biasanya mulai dikenalin teori-teori buat tugas
akhir, metopen-metopen, dan materi kuliah sudah mulai berbobot meskipun
jumlahnya sedikit. Hati-hati karena
di sini biasanya jenuh atau mulai krisis
identitas dan sering memertanyakan kehidupan-kehidupan asmara.
Karena di semester ini mulai banyak perubahan, misal tiba-tiba aja temen jadi
sering manggung sebagai speaker, dapet
panggilan buat nyanyi di mana-mana, usahanya udah berkembang, student exchange, dan
pencapaian-pencapaian lainnya. Itulah mengapa saya menulis poin-poin di semester
awal biar nggak nyesel di semester
menuju akhir. Overthink atau
terlalu banyak pertanyaan dalam kepala juga nggak bagus lho tanpa aksi, biar nggak semakin tenggelam dengan pertanyaan atau
pikiran-pikiran negatif karena jenuh, saatnya melakukan hobi!
Wah, kenapa hobi? Karena terasa
menyenangkan dan less beban. Hobinya
nyari yang baru juga bisa, misal lari, bersepeda, rajinin optimasi akun sosial
media, baca-baca buku fiksi sejarah atau film-film yang nggak cuma bikin
penasaran sama isi atau pesannya tapi juga proses kreatif di baliknya. Pokoknya
yang kita ngelakuin sesuatu tapi seneng dan bikin terus penasaran. Fungsinya? Refreshing tentunya, tapi tetep harus
diseimbangkan dengan prioritas utama. Biasanya hobi kalau jadi prioritas utama
sih malah kita nggak seimbang dan sedikit keahlian, jadi hobi itu fungsinya ya
kaya pelengkap yang nggak bisa dipisahkan gitu.
Baca juga: Introvert Juga Harus Speak Up!
Semester Akhir
Waaah mulai semester enam nih,
kebanyakan udah demisioner dari organisasi. Entah karena jenuh atau pengin upgrade ke hal baru dan memberikan kesempatan
bagi adik tingkatan. Kalau di semester enam ini saya udah lepas organisasi dan
niatannya fokus ke akademik. Agak kaget sih karena malah pusing nggak ada
selingannya, terus ditambah kaget karena tiba-tiba udah mau tingkat akhir aja
dan punya tiga adik angkatan. Sempet tertekan juga karena saya ini overthinker, kudu cepet ini itu tapi
akhirnya nggak kepegang semuanya, dan dapet gangguan cemas berkali-kali. How do I handle it? Wah banyak, dari traveling sendirian, belajar skincare, cari pengalaman dengan orang
baru, dan mencoba berani ngomong!
Yas, poin terakhir di atas such a big deal for me! Dapet materi speaking selama 4 semester masih ada
kemajuan ya karena nganggep biasa aja
dan nunda (nanti-nanti aja). Ternyata kebiasaan itu dampaknya besar bisa
ngganggu semuanya loh. Nah dalam fase ini sih saya koreksi diri saya lagi
kelebihan dan kekurangannya apa aja, terus apa aja kelemahan yang bisa dibalik jadi kelebihan. Jadinya analisis diri
sendiri lagi sih lagi-lagi nggak ada bosen-bosennya karena saat kita kira udah
tau keseluruhan diri kita, masih ada banyak hal yang belum disadari loh. Terus
nih. Berhentilah comparing berlebih karena lama-lama malah kita yang nyesuaiin
standar umum dan kehilangan jati diri. Hal-hal tersebut jangan hanya disimpan
dan ingat dalam ingatan tapi punya plan
map sendiri.
Baca juga postingan saya yang lainnya:
- Langkah-Langkah dan Tips Mengerjakan Skripsi Lengkap (How to Skripsi and Stay Insane!)
Baca juga postingan saya yang lainnya:
- Langkah-Langkah dan Tips Mengerjakan Skripsi Lengkap (How to Skripsi and Stay Insane!)
Poin penting lainnya adalah ubah mindset!
Misal ketika kita mendapat tugas tertentu, jangan langsung ditanggapi
dengan negatif. Atau misal lagi nggak dapet kesempatan yang ditunggu-tunggu
kerena ada urusan lain, jangan langsung “tuh
kan, giliran gini aja kesempatannya dateng” tapi diganti dengan “semoga masih ada kesempatan di kesempatan
berikutnya”. Bermanfaat banget loh selain jadi nggak blaming ke diri sendiri juga nggak blaming ke sekitar. Perubahan mindset
ini juga bermanfaat buat kita bisa melewati hard times seperti tekanan di mana-mana, mau gimanapun masalahnya
jangan lupa buat pasang senyuman di wajah. Iya sih dalemnya nggak karuan, tapi
kudu tetep bisa survive dengan gagah.
Wah mantap!
Lanjut nih, skripsi? Tunggu di
postingan selanjut-lanjutnya yaa, postingan ini aja di tulis akhir Juli saat
KKN nyahaha. Tentang kelulusan, jangan hanya bangga pada gelar dan ijazah,
pastikan punya karya sebelum lulus. Sayonara!
***
Foto diambil dari video Soedirman Student Summit 2018, silakan ditonton videonya untuk kilas balik kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Jenderal Soedirman 2018.
Sangat bermanfaat sekali blognya, terimkasih sudah membuat blognya.
BalasHapusSama2 kak ;)
Hapus