Minggu kemarin (8 September) saya
berkesempatan dateng di acara talkshownya
Festival of Study Abroad (FOSA). FOSA
sendiri merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh BEM Unsoed yang berisikan
serangkaian agenda mulai dari Workshop CV & Essay, TOEFL & IELTS Simulation,
Expo, Cultural Night, dan Talkshow. Terakhir saya ikut acara FOSA kalau tak
salah tahun 2015, dan bertemu dengan Agnes Harvelian—wanita inspirasi saya hingga saat ini.
Serangkaian acara FOSA sendiri
memang dikhususkan sebagai penyedia bagi mahasiswa UNSOED dan mahasiswa yang ada di Purwokerto
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kuliah di luar negeri, mulai dari
proses, beasiswanya, organisasinya, sampai pengenalan budaya-budayanya.
Apalagi, expo dan cultural nightnya
itu free HTM, sayang untuk dilewatkan
untuk acara yang punya tagline break the
limit, let’s study abroad ini. Kalau ke sini, motivasi buat lanjut kuliah
di luar negeri jadi nambah lagi. Berasa pengin ngambil milestone buat
mimpi-mimpi selanjutnya, buat jangan hanya berada di tempat satu ini.
Seperti yang telah disebutkan,
salah satu acaranya adalah educational
talkshow dan bintang tamu tahun ini adalah Gita Savitri Devi. Bener-bener
deh, kemarin sampai pengin minta tanda tangannya buat di buku Rentang Kisah namun belum berkesempatan. Next time, semoga malah bisa ketemu in person atau acara lain hehehe. Selain
Gitasav, ada pembicara yang lain juga yaitu Arihdya Caesar dan Akbar
Nikmatullah Dachlan. Selama sharing
session dengan tiga pembicara tersebut, saya mendapatkan banyak insight yang sangat bermanfaat. Jadi,
dari pada menguap begitu saja lebih baik dituliskan di sini. Biar nggak cuma
pesen tiket, dateng, udahan. Sebagai catatan bagi saya juga nantinya jika suatu
saat nanti berhasil lanjut kuliah di luar negeri. Aamiinin dong, hehe. Pengin
sesekali ke luar negeri buat pendidikan, wawasan, dan pengembangan diri minimal
short course atau fellowship.
ARIHDYA CAESAR (MA in Education (Psychology), University College
London, Trainer & Professional Coach)
Poin-poin yang saya dapat dari
Arihdya ini adalah motivasi dasar mengapa sih harus ke luar negeri lanjut
kuliahnya. Kalau dalam agama yang dianut beliau, memang ada kepercayaan derajat
seseorang akan diangkat ketika berilmu. Menemukan alasan untuk terus belajar,
kepenasaran akan hal-hal yang belum diketahui. Kak Arihdya ngasih hal yang
penting dalam proses lanjut kuliah di luar negeri ini, yaitu:
- Tips persiapan belajar. Menurutnya
2 jam setiap hari selama 7 hari itu lebih efektif dari pada 7 jam dalam 2 hari.
Jangan terlalu ngoyo, percayalah kalau sedikit namun konsisten akan lebih
berhasil. Pernah denger istiqomah lebih
baik dari karomah? Nah, itu! Dalam belajar juga, harus lepas dari distraksi media sosial.
- IPK penting, namun organisasi
lebih penting untuk melatih dan memperkuat softskill. Bukan maksudnya IPK jelek organisasi cemerlang ya, namun selain
punya IPK yang minimal memenuhi standar juga mengasah diri melalui organisasi.
Karena nih, kalau mau apply beasiswa
biasanya dipertimbangin bukan hanya pengalaman aja namun misi dari
keberlanjutan pengalaman itu. Nyari calon awardee
yang emang pernah terlibat secara aktif baik organisasi ataupun sosial
terkait nantinya kontribusi ke negara setelah kembali. Mengasah softskill ini saya rasa penting bukan hanya untuk kuliah, beasiswa, bekerja, namun juga tindakan sehari-hari.
![]() |
sumber tertera |
- BAHASA INGGRIS ITU PENTING, BANGET! Serius deh, kalau saran dari
saya buat yang saat ini masih kuliah jangan sia-siain waktu buat ngisi feed media sosial aja. Lebih baik ikutin
banyak konferensi, acara internasional, atau exchange. Iya sih, kesempatan emang banyak namun jangan
ditunda-tunda karena berproses itu bertingkat. Apalagi buat kamu yang nantinya
pengin nyoba short course, fellowship,
exchange, atau bahkan melanjutkan kuliah. Menurut saya, belajar Bahasa
Inggris itu lebih mudah dari bahasa lain, misalnya Jerman, Prancis, atau
Mandarin. Kuncinya cuma rajin latihan dan
membiasakan diri speakin’ in English. Nggak usah takut salah, karena kalau kita
nyoba kan jadi tahu kekurangan kita di mana aja. TOEFL usahakan minimal 500, IELTS usahakan minimal 6.5! Kak Arihdya
juga menambahkan bisa bahasa Inggris
zaman sekarang itu bukan sebuah keistimewaan namun sebuah keharusan.
- Doa orang tua sangat penting, terutama doa Ibu. Kalian percaya
nggak kalau Tuhan itu sangaat-sangaat baik mewujudkan mimpi-mimpi kita asalkan kita benar-benar berusaha. Jangan
lupa untuk selalu minta doa dan restu orang tua, melalui merekalah kita bisa
menjadi kuat dan yakin.
- HARUS BISA MERAWAT MIMPI. Disebutkan juga, sebenernya kesempatan
kuliah ke luar negeri beserta beasiswanya itu banyak bangeeet. Namun, kita juga
harus memiliki alasan, misi, dan motivasi yang kuat. Jangan hanya ikut-ikutan
aja, nanti kan nasib di sana ditanggung sendiri. Niatkan betul-betul untuk
mencari pengalaman lebih, relasi lebih, wawasan, serta pengembangan diri.
AKBAR NIKMATULLAH DACHLAN (Department
of Economics, University of Birmingham, Executive Director of Sahabat Beasiswa)
Kalau Ka Abay,
lebih berbicara mengenai beasiswa kuliah di luar negeri yang amat banyak itu. Tabungan
untuk modal ke luar negeri menurut Kak Abay yaitu: CV jangan kosong banyakin
pengalaman, bisa Bahasa Inggris. Tapi Kak Abay juga memberikan poin lain bahwa
sebenernya bisa aja ke nyari beasiswa yang ngga perlu ada sertif toefl maupun
ngga perlu terlalu aktif organisasi atau fokus di akademik. Memang karena
jenis-jenis beasiswa kan macem-macem, jadi selain kamu bisa mengetahui lebih
dalam siapa kamu, juga ketahui benar jenis beasiswanya. Makanya sekali lagi, semua orang bisa kok mendapat beasiswa. Kak
Abay sampai memberikan pertanyaan “jangan
tanya mau kuliah di mana, tapi nggak pengin kuliah di mana?”
Tabungan yang lain
selain bahasa Inggris dan CV yaitu motivation letter yang basisnya berasal dari pengalaman pribadi dengan personal touch. Misalnya isu di dunia
saat ini apa, kemudian yang ada di Indonesia bagaimana, dan dipersempit lagi
dengan pengalaman personal.
Kemudian, CV
jangan listing aja pernah
berpengalaman di mana aja seperti misal ketua. Namun kasih sedikit deskripsi
ngapain aja dulunya, ngapain aja tanggungjawabnya. Sama aja baik kuliah, maupun
pengalaman kerja atau magang, terutama yang relate dengan jurusan yang dipilih. Jadi, meskipun pengalamannya
banyak yang ditulis cukup beberapa aja. Terakhir, insight dari Kak Abay ini yaitu Tuhan tak meminta kita untuk menang, namun untuk berjuang tanpa henti.
Ikhtiar aja dulu.
GITA SAVITRI DEVI (BSc in Chemistry, Freie Universitat Berlin,
Youtube Content Creator, Writer of Rentang Kisah)
Kalau tadi udah ngomongin tentang
serba-serbi kuliah di luar negeri, beasiswa untuk kuliah di luar negeri,
saatnya cerita pengalaman langsung gimana mengalami pendidikan di luar negeri
sejak awal kuliah. Hampir sama kaya yang ditulis di Rentang Kisah sih, jadi
kaya jadi sharing session gitu. Kak
Gita cerita pengalamannya selama di sana, tentang gimana bersosialisasinya,
metode belajarnya, dan emang kudu bener-bener mandiri. Tips dari Gitasav kalau
mau bersosialisasi itu paham isu global, karena di Jerman jarang orang ghibah
yang nikmat itu ya kan.
Ada yang menarik dari talkshownya Kak Gita ini, jadi peserta tuh yang dateng nggak cuma
mahasiswa S1 aja, tapi ada mahasiswa postgrad,
anak SMA, dan bahkan orang tua dengan membawa kedua anaknya yang masih SD.
Ada sesi pertanyaan parenting tentang
gimana para orang tua ini encourage anak-anaknya
buat bisa berani ke luar negeri, pendidikan karakter seperti apa yang mereka
tanamkan. Selain itu bahas juga tentang gimana muslim di luar negeri, tentang
ibadah dan makanannya. Kalau dari Gitasav sendiri nyaranin juga kalau di luar
negeri itu banyakin baca mengenai makanannya, halalnya bagaimana, dan diskusi
dengan local ustadz. Sama juga dengan
kedua pembicara sebelumnya, kalau udah mutusin buat kuliah di luar negeri ya mimpinya harus visioner. Berjuangnya
jangan setengah-setengah karena hidup
itu emang perjuangan dan butuh pengorbanan. Kenapa sih gitu? Ya bayangin
aja kalau apa-apa gampang didapet, bakal jadi nggak menikmati dan menghargai
proses lho. Butuh sabar, disiplin,
tekun, dan dinikmati aja indahnya roman perjuangan.
Yang saya dapat dari talkshow kemarin adalah betapa memang
kesempatan kuliah di luar negeri dan dapet beasiswa itu bisa menjadi milik
siapapun. Udah bukan hal yang istimewa
banget enggak, karena informasi sekarang kan mudah didapat, belajar juga bisa
via daring. Namun inget itu hanya memudahkan, selebihnya kita tetep
totalitas usahanya. Karena dengan mudahnya akses, seharusnya kita juga bisa
lebih cepat belajar dan cepat adaptasi jika sudah di negara tujuan. Ketiga
pembicara bisa sampai ada di panggung itu ya udah pasti usaha dan perjuangannya
lebih banyak dari yang usahanya biasa-biasa aja. Inget, satu-satunya yang membatasi gerakmu ya dirimu sendiri. Semoga
suatu saat saya juga bisa berada di sana juga seperti mereka bahkan melebihi,
hihi. Nyicil mimpi aja dulu.
Nah itu kira-kira, semoga
bermanfaat dan semoga yang membaca terkabul mimpi-mimpinya. Jangan lupa, kalau
abis baca ini kemudian beberapa tahun lagi terkabul, silakan datang lagi ke postingan
ini yaa. Selamat merawat dan meraih mimpi!
***
Wah setuju banget nih Mbak, sesuatu yang indah tidak di dapat dari cara yang mudah
BalasHapusKak, aku lagi merawat dan coba raih mimpiiiii. Artikelnya keren, memotivasi. Mkasihyaa kak
BalasHapusWaah, keren nih acaranya. Ada Gitasav juga. Menurutku, IPK yang baik juga harus diimbangi dengan kemampuan softskill yag baik juga. Pengalaman dari organisasi juga penting dicari dimasa-masa masih jadi mahasiswa.
BalasHapusDibookmark dulu nih blognya, udah kubaca semua tapi nanti pas mau apply beasiswa S2 kayaknya wajib baca lagi deh. Aku masih kurang banget soal Bahasa Inggris :(( kayaknya mesti belajar lagi deh. Semangat buat semua yang mau kuliah di Luar Negeri!
BalasHapusSatu-satunya yang membatasi gerakmu ya dirimu sendiri, betul banget
BalasHapusAku dulu banyak mikir, banyak pertimbangan ini itu lalu akhirnya batasin diri. Sekarang serba mudah dan gampang aksesnya. Itu kalau saudaraku ada yg ke LN buat kuliah, aku ya dukung banget. Sekarang aku lagi belajar bahasa Inggris lagi
Keren bgt BEM UNSOED mengadakan acara kayak gini .. Smga menebar manfaat bagi yang mengikuti acara trsbut. Aamiin
BalasHapusKeren banget, jadi ikut termotivasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi yg belum selesai.
BalasHapusThanks min infonya, sangat bermanfaat banget..
Acaranya keren banget. Emang mantap juga sih penyelenggara nya . Mantap memang mantap
BalasHapusJadi ingat dulu saat berusaha mengejar beasiswa. Jadi beasiswa hunter sejati, mengejar nikai toefl, belajar membuat profile yang bagus sampai wawancara... Sukses lalunsusah mencari profesor yang mau membimbing. Padahal dulu awalnya cuman kepengen ngerasain hidup diluar negeri hehehe
BalasHapusDulu waktu SMA punya niat untuk kuliah di luar negeri, bahkan sampai zaman kuliah pun kepikiran hal yang sama. Namun, bedanya, aku belum tahu mau ngambil bidang apa buat di sana. Sekarang, sudah mulai ada bayangan mau ke mana, ngambil kursus mana. Semoga berhasil kelak. Amin!
BalasHapusBenar juga tuh poin soal konsistensi, itu masih jadi kelemahanku. Kita memang sering banget kan pake jurus SKS, hahahah.
Ooh aku tau acara ini. Diposting di ig nya kak Gitasav.
BalasHapusMemang. Bhasa inggris itu penting. Aku aja kalk ngomonh bhs inggris masih gelagepan. Haha
Amin mba... Kali aja mimpi Eny jadi nyata kan, semoga terkabul dan balik lagi postingan ini hhe
BalasHapusTerkarang mimpi itu susah banget digapai akan tetapi ketika kita ada usaha dan selalu menjaga impian yang ingin diraih serta restu dari orang tua insyallah pasti tercapai ya kak
BalasHapusKuliah memang dambaan hampir semua orang. Apalagi mau kuliah ke luar negeri impian aku banget. Yang pasti harus bisa menyesuaikan diri ya.
BalasHapusAku baru tau loh kalo GitaSav itu melanjutkan studi di LN. Doi kan tenar karena ngeblog juga ya?!
BalasHapusItu quote dari ka Abay makjleb banget:
Tuhan tak meminta kita untuk menang, namun untuk berjuang tanpa henti.
Ikhtiar aja dulu..
Semoga untuk kuliah di luar negerinya bisa terkabul ya, Marfa*
Ayoo..bermimpi.
BalasHapusSelama ruang gerakmu masih terbentang luas.
Semoga dengan ridho kedua orangtua, kemudian sukses meraih apa yang selama ini di impikan.
Wahh.. makin terinspirasi nih. gaya bahasa dan penyampaiannya juga seru, thanks
BalasHapusWahh acaranya seru banget. Makin termotivasi buat belajar bener-bener dan bisa apply beasiswa ke LN
BalasHapusDduh, yang tadinya aku terjatuh dan tenggelam tak bisa Bangkit lagi. Kini kembali Semaangat.
BalasHapusTulisannya memotivasi sekali... Terimakasi Kak..