Saya ingat ketika awal masuk kuliah, belum ada moda
transportasi daring yang memudahkan seorang mahasiswa baru ke mana-mana.
Saat itu pula tak membawa kendaraan, jadi untuk jarak area kampus
belakang dan depan ditempuh dengan jalan kaki. Saya tak sendiri, mungkin
beberapa kawan seangkatan juga mengalami masa-masa berpindah
menggunakan angkot berwarna oranye.
![]() |
cr: Renee Verberne (unsplash) |
Kemudahan
transportasi menjadi hal kecil akan mudahnya akses dengan adanya
kemajuan teknologi digital bernama internet. Yang kemudian menjadi
ladang dan wadah-wadah eksplorasi bagi manusia: bisnis, pendidikan,
pengembangan diri, karya, pengetahuan baru, serta aktualisasi diri.
Mahasiswa, menjadi salah satunya pengguna dalam kanal-kanal tersebut.
Tak jarang, salah satu akibat negatif yang ditimbulkan adalah distraksi,
adiktif akan media sosial, membuang-buang waktu, serta pekerjaan atau
tugas-tugas yang lama sekali terselesaikan. Akibatnya: fatal.
Sifat
menunda dan berujung kemalasan ini dapat membentuk mental yang buruk,
maka dari itu harus segera diciptakan kebiasaan atau habit yang membangun pula. Seperti kata Steve Jobs “Your time is limited”, jadi waktu yang seharusnya ada untuk upgrade
diri justru akan terbuang untuk memperbaiki mental-mental buruk yang
ada dalam diri. Ini bukan hanya tentang untuk kepentingan diri sendiri,
namun jika sudah berada di lingkup yang menjadikan individu atau
mahasiswa tersebut sebagai fungsi seperti organisasi atau komunitas.
So, here are some tips for you:
1. Atur Waktu Sebaik Mungkin
Ddalam satu hari kamu harus beribadah, belajar, bertanggung
jawab, berolahraga, memenuhi hobi, serta juga mendalami passion.
Urutkan mana saja yang paling penting, kemudian pilih dua sampai tiga
prioritas yang harus segera kamu kerjakan hari itu juga dengan
perencanaan sebelumnya.
2. Kurangi Kebiasaan Buruk
Misalnya bangun tidur kemudian berlama-lama berselancar di media sosial. Anak muda, mahasiswa — membangun habit
yang baik dimulai dari bangun tidur yang semangat menyambut hari.
Diawali dengan doa dan ibadah, maupun meditasi, atau interaksi dengan
diri sendiri agar sepanjang hari terjaga semangatnya.
3. Gunakan Media Sosial Seperlunya
Maksudnya adalah jangan letakan hidupmu
secara penuh di media sosial meskipun itu mungkin salah satu bentuk
hobi. Kita perlu bentuk nyata untuk berkembang, bentuk nyata dalam
menangani suatu masalah, mencari solusi, dan bekerja dalam tim.
Manfaatnya di sini adalah mencegah sifat individualis. Well, dalam
beberapa hal individualis memang baik — namun jika sudah dalam tim, maka
saat itu skillmu diuji.
3. Ingat Waktu Bermedia Sosial
Jangan habiskan waktu bermedia sosial dengan duduk atau berbaring, berdiri! Yang menyebabkan berlama-lama dalam bermedia sosial atau platform online
lainnya adalah sikap duduk atau berbaring. Gunakan tips baru ini:
BERDIRI. Dengan berdiri maka akan cepat bosan, tak nyaman, serta dapat
menjeda waktu kapan saja jatah untuk bermain sosial media.
4. Ciptakan Golden Time
Seperti misalnya dengan
mematikan konektivitas internet, ganti dengan membaca buku fisik dan
mereview ulang yang dibaca. Tak perlu banyak, 10 lembar sehari saja
cukup namun jauh dari gadget agar dapat fokus pada apa yang dibaca.
5. Membuat Jurnal Harian
Mencatat rencana harian — menghindarkan dari kemalasan dan sifat
menunda-nunda. Bisa kamu lakukan dalam pencatatan fisik, agar selalu
ingat tujuan setiap harinya. Ada rasa puas lho jika berhasil mencoret satu persatu daftar harian. Jika butuh bantuan, gunakan aplikasi produktivitas untuk membantu jadwal harian.
6. Fokus dan Disiplin
Tanamkan sejak dari pikiran — bahwa setiap ingin menunda waktu, akan
banyak kesempatan yang hilang atau terlewatkan dan semakin tak punya
waktu, atau perkembangan yang lebih lambat dari yang seharusnya.
7. Imbangi dengan Kegiatan yang Lebih Fulfilling
Jika distraksi karena internet sudah membuatmu kurang peka, imbangi dengan kegiatan sosial seperti volunteering. Ingat, kamu itu manusia.
Sekian beberapa tips dari bagaimana mengatur distraksi dalam diri anak muda secara baik. Bukan hal yang mudah memang, namun bukan hal yang sulit juga untuk dimulai. Gudlak!
Artikel pertama kali dipublikasikan dalam E-Magz BEM Unsoed 2019 Episode 3, dan diunggah ulang di Medium: Marfa U.
***
Wah anak-anak Unsoed memang luar biasa. Kalau ketemu sama Dosen Fisip Mas Rofik sama Mas Luthfie dan Mas Haryadi salam ya Mba?
BalasHapus